Lo tau "Neverland"?
Negeri dimana orang ga pernah jadi dewasa. Kaya Peterpan. Disana, yang ada cuma keceriaan, kepolosan dan kesenangan. Kenakalan ada, cuman masih dalam batas wajar. Dan setelah itu balik normal lagi, tanpa ada dendam dan kebencian. Ingatan tanpa prasangka buruk bakalan cepet di lupain. Karena kesakitan ga pernah di perhitungkan.
Di Neverland, mereka emang ga pernah mimpi jadi dewasa. Mereka ga kenal kata dewasa dan tentu ga ngarep jadi dewasa. Menurut mereka jadi dewasa ga menyenangkan. Karena setelah jadi dewasa, bakalan ada yang namanya "Tanggung Jawab". Dan itu akan menjadi "Beban". Dan akan terus seperti itu sampe target tercapai. Lalu ada target lagi, dan lagi. Karena apa? Karena manusia ga kenal kata "Cukup".
Beda banget sama realita disini, dimana gue sekarang ngirup oksigen, dimana gue duduk didepan laptop sambil ngetik ini, dimana gue tinggal dan berpijak. Kenapa gue bisa bilang gitu? Liat sekitar lo, apa yang ada di hadapan lo sekarang ini. Ya, di sekeliling lo. Secara logika, semua yang tumbuh itu bakalan berubah. Dari kecil jadi gede, dari pendek jadi tinggi, dari gatau apa-apa jadi tau apa-apa. Tapi yang gue liat sekarang, anak-anak tumbuh dewasa karna paksaan. Paksaan dari apa? Paksaan dari lingkungan sekitarnya. Pernah liat ada seorang anak, dan anak itu belom pada saatnya seperti itu? Mereka tetep anak-anak secara fisik, tapi ga buat mindset.
Apa yang ada dipikiran mereka saat itu? Apa mereka bosen jadi anak-anak dan ga sabar buat tumbuh jadi dewasa? Sangat amat disayangkan kalo emang kaya gitu. Ngebuang sesuatu yang ga bakalan bisa keulang lagi dimasa depan demi menjadi "Masa Depan" mereka sendiri. Kita bukan komputer yang rusak terus bisa di install ulang.
Kalo emang ada Neverland, gue mau kesana. Mungkin dari lo semua ada yang mau ikut gue? Kita ke Neverland, negeri yang ga pernah ada. Negeri dimana kita bakalan jadi anak-anak dan bermain tanpa mikirin apa yang bakalan terjadi di masa depan. Negeri dimana kita dan kepolosan serta kenakalan bakalan menjadi kesenangan dan keceriaan. Dimana lo bisa terbang karna di kasih "Debu Peri". Dan lagi-lagi, tanpa memikirkan apapun selain menjadi anak-anak. Selamanya ...
No comments:
Post a Comment